Tuesday, July 16, 2013

TEKNIK BUDIDAYA ASPARAGUS SAYURAN MAHAL NAMUN BIAYA MURAH

Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang dikonsumsi bagian batang muda atau tunasnya. Asparagus yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terdiri dari dua jenis, yaitu Asparagus putih dan Asparagus hijau. Asparagus putih dibudidayakan di dataran tinggi dan tidak banyak dijumpai di Indonesia.
Dalam ilmu kesehatan, Asparagus sangat bermanfaat karena kandungan serat Asparagus sangat tinggi, serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah adn membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang berjerawat, penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.

Asparagus merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan dan tidak repot. Sekali tanam bisa untuk sepuluh tahun atau lebih dan bisa panen terus tanpa mengganti dengan tanaman baru..

I. Persemaian

Lahan  persemaian dibajak dan dicampur dengan pupuk kandang.
Buat bedengan dengan lebar 120 cm, dengan parit lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.
Benih direndam di air kompos (kompos yang dicampur air) selama 4-5 hari sebelum ditanam.
Benih disemai dengan jarak tanam 10 x 15 cm dengan kedalaman 2,5 cm. Setiap lubang diisi satu biji.
Kemudian dilapisi mulsa tipis dari jerami atau sekam untuk menjaga kelembaban.
Jaga kelembaban (jangan kering & jangan becek) sampai tanaman tumbuh.
Kecambah akan muncul setelah 10 – 30 hari.
Bibit siap dipindahkan ke lapangan setelah umur 5-6 bulan.

II. Pemindahan bibit

Persiapan bibit :
Gali bedengan dengan hati-hati untuk mencabut bibit asparagus beserta akar-akarnya.
Pilih bibit yang sehat dan buang yang penampakannya jelek/sakit.
Bibit yg dicabut harus segera ditanam.
Pangkas pucuk tanaman hingga menyisakan tinggi 20cm.
Persiapan lahan :
Lahan dibajak dalam.
Dibuat parit dengan dalam 40 cm lebar 20 cm, jarak antar parit 1,5-1,8 m.
Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam parit sampai setinggi 10 cm.
Penanaman:
Letakkan bibit di parit yang berisi pupuk kandang lalu tutup dengan sedikit tanah (asal tertutup dan bisa berdiri).
Tanam dengan jarak 30 – 45 cm antar tanaman.
Tanam di pagi hari atau sore hari dimana cuaca tidak terik.

III. Perawatan

Lakukan penyiangan dan pembumbunan setiap minggu sedikit demi sedikit hingga lama kelamaan parit terisi penuh. Setelah itu penyiangan bisa lebih jarang.
Pangkas dan musnahkan batang yang terserang hama.
Lakukan pengairan seminggu sekali jika musim kemarau.
Tambahkan pupuk kandang secara rutin terutama setelah satu periode panen.

IV. Panen

Panen dapat dilakukan 4-5 bulan setelah pemindahan tanaman atau 10 bulan setelah semai.
Sebelum panen dilakukan pemangkasan hingga tersisa 2 cabang tiap tanaman.
Setelah pemangkasan akan muncul tunas/rebung yang banyak.
Panen setelah tinggi rebung 25 cm dan sebelum mekar.
Lakukan panen setiap hari sampai rebung yang tumbuh baru diameternya kecil.
Jika rebung yang keluar hanya sebesar pensil, hentikan pemanenan dan biarkan asparagus tumbuh  kembali, lakukan panen lagi setelah beberapa bulan.

No comments:

Post a Comment